Perangkat
wireless LAN (WLAN) bekerja dengan menggunakan gelombang
elektromagnetik, sama seperti peralatan-peralatan radio lainnya. Karena
bekerja dengan gelombang elektromagnetik, maka perangkat ini akan
bekerja pada frekuensi tertentu. Karena akan digunakan oleh pengguna
secara luas, maka frekuensi yang dipilih adalah frekuensi yang sudah
digratiskan yaitu frekuensi 2,4 GHz dan 5 GHz.
Artikel ini akan membahas frekuensi 2,4
GHz yang merupakan frekuensi yang paling banyak digunakan oleh
perangkat-perangat wireless saat ini. Ada beberapa perangkat yang sudah
menggunakan frekuensi 5 GHz.Penggunaan frekuensi 5 GHz akan saya bahas
pada artikel terpisah.
Sebenarnya frekuensi 2,4 GHz masih
dibagi lagi menjadi beberapa frekuensi yang lebih spesifik. Frekuensi
2,4 GHz dibagi lagi menjadi beberapa channel, yang menentukan satuan
terkecil dari frekuensi 2,4 GHz tadi. Berikut pembagian channel pada
frekuensi 2,4 GHz :
Channel
|
Frekuensi (GHz)
|
1
|
2,412
|
2
|
2,417
|
3
|
2,422
|
4
|
2,427
|
5
|
2,432
|
6
|
2,437
|
7
|
2,442
|
8
|
2,447
|
9
|
2,452
|
10
|
2,457
|
11
|
2,462
|
12
|
2,467
|
13
|
2,472
|
14
|
2,484
|
Jika diperhatikan, antara satu
channel dengan channel lainnya terpisah 0,005 GHz, kecuali antara
channel 13 dan channel 14 yang terpisah 0,014 GHz.
Setiap channel memiliki rentang channel
sebesar 22 MHz atau 0,022 GHz. Ini mengakibatkan signal dari sebuah
channel masih akan dirasakan oleh channel lain yang bertetangga.
Misalnya signal pada channel 1 masih akan terasa di channel 2, 3, 4 dan
5. Karena rentang frekuensi yang saling overlapping (menutupi) maka
penggunaan channel yang berdekatan akan mengakibatkan gangguan
interference.
Hal ini mirip yang terjadi pada pemancar
Radio FM, suatu frekuensi station radio tidak boleh berdekatan dengan
frekuensi station radio lain, karena siaran radio mereka akan saling
mengganggu jika frekuensi yang mereka gunakan berdekatan.
Secara lengkap gambaran interference yang akan terjadi antar channel dapat dilihat pada gambar berikut :
Berdasarkan gambar di atas, kita bisa
melihat bahwa interferensi channel akan terhindar jika kita menggunakan
aturan +5 atau -5 dengan frekuensi yang sudah digunakan. Sebagai contoh,
channel 6 tidak akan overlapping dengan channel 1 atau channel 11.
Contoh penerapan aturan +5 atau -5 ini
misalnya pada saat kita akan mengkonfigurasikan sebuah AP, ternyata
disekitar kita sudah ada AP milik orang lain. Sebelum menentukan channel
yang akan kita gunakan di AP kita, cari tahu terlebih dahulu channel
yang digunakan oleh AP tetangga kita. Anda bisa menggunakan aplikasi netstumbler untuk mesin Windows ataupun airodump-ng
untuk mesin Linux. Jika ternyata tetangga kita menggunakan channel 8
pada AP nya, maka channel yang dapat digunakan pada AP anda adalah
channel 3 atau channel 13.
Sedikit pengecualian rentang channel ini pada channel 13 dan 14, yang terpisah agak jauh, seperti pada gambar tadi.
Aturan +5/-5 ini juga digunakan pada
saat Anda akan membangun jaringan nirkabel dengan menggunakan beberapa
AP, misalnya pada topologi EBSS yang saya bahas pada chapter 5
terdahulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar